Sabtu, 23 November 2013

PEMUDA DAN SOSIALISASI


IDENTITAS PEMUDA DALAM PERGURUAN TINGGI
            Pemuda adalah suatu kelompok yang memiliki pemikiran yang berbeda yaitu orang yang mempunyai jalan pemikiran yang berbeda dan memiliki kreativitas yang tinggi. Karena memiliki jalan pemikiran seperti itu pemuda-pemuda tersebut sering masuk kedalam masalah karena saat melakukannya tidak berfikir jauh dulu sebelum bertindak/melakukan suatu pekerjaan.
Masalah-masalah pemuda yang biasa mereka alami yaitu masalah yang sering ia dapat tidak jauh dari cara mereka bersosialisasi, berinteraksi dan bekerja. Kurangnya kemandirian, beban psikolog seperti depresi, dan ketidakbisaan menerima sesuatu adalah masalah yang penting yang harus cepat diselesaikan agar pemuda tersebut dapat menjadi pemuda generasi yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa masalah yang sering di hadapi oleh pemuda:                                 
A.     Kebutuhan akan figur teladan
            Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yagn tinggal hanya kata-kata indah.

B.      Sikap apatis
            Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.

C.      Kecemasan dan kurangnya harga diri
            Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).

D.     Ketidakmampuan untuk terlibat
            Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.

E.      Perasaan tidak berdaya
            Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.


Referensi : http://taufikhidayah21.wordpress.com/2012/11/12/memahami-dan-menghayati-masalah-masalah-kepemudaan-identitasnya-sebagai-pemuda-yang-sedang-belajar-diperguruan-tinggi

0 komentar:

Posting Komentar