IDENTITAS PEMUDA DALAM PERGURUAN
TINGGI
Pemuda adalah suatu kelompok yang
memiliki pemikiran yang berbeda yaitu orang yang mempunyai jalan pemikiran yang
berbeda dan memiliki kreativitas yang tinggi. Karena memiliki jalan pemikiran
seperti itu pemuda-pemuda tersebut sering masuk kedalam masalah karena saat
melakukannya tidak berfikir jauh dulu sebelum bertindak/melakukan suatu
pekerjaan.
Masalah-masalah
pemuda yang biasa mereka alami yaitu masalah yang sering ia dapat tidak jauh
dari cara mereka bersosialisasi, berinteraksi dan bekerja. Kurangnya
kemandirian, beban psikolog seperti depresi, dan ketidakbisaan menerima sesuatu
adalah masalah yang penting yang harus cepat diselesaikan agar pemuda tersebut
dapat menjadi pemuda generasi yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa
masalah yang sering di hadapi oleh pemuda:
A. Kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan
akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka
daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yagn tinggal hanya kata-kata indah.
B. Sikap apatis
Sikap apatis meruapakan
kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau
melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
C. Kecemasan dan kurangnya harga diri
Kata stess atau frustasi semakin
umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa
cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat
penenang, seks dan lainnya).
D. Ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk
mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja
sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi
dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau
malahan dengan uang.
E.
Perasaan
tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul
pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis
yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di
tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya
menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau
ijasah.
0 komentar:
Posting Komentar