Selasa, 03 Januari 2017

SIKAP MENGAKUI KESALAHAN DIRI SENDIRI

NAMA           : MOCHAMAD WILDAN WILLY
NPM             : 55413551
KELAS          : 4IA12

ARTIKEL TENTANG MENGAKUI KESALAHAN DIRI SENDIRI
          Mengakui kesalahan diri sendiri seringkali kita enggan untuk mengakuinya, mungkin karena malu atau takut kena marah oleh orang lain. Kesalahan merupakan hal yang manusiawi, semua orang tentunya pernah mengalami kesalahan baik kesalahan di sengaja maupun kesalahan yang disengaja. Karena jika kita melakukan kesalahan tentu saja ada hati kecil yang ingin mengungkapkan kesalahan itu sendiri jika tidak mengakuinya seakan-akan terasa ada yang mengganjal.
          Mengakui kesalahan bukan hal yang mudah. Apakah kita memiliki keberania untuk mengakui dan bertanggung jawab terhadap kesalahan yang pernah kita buat? Mungkin cara yang paling tepat adalah berkata jujur dan siap menerima konsekuensinya, bertanggung jawab atas kesalahan tersebut kemudian memperbaiki kesalahannya.
          Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pegalaman melakui artikel ini tentang pengalaman “sikap mengakui kesalahan diri sendiri”. Suatu ketika saya sedang parkir motor di sebuah mall dan pada saat itu saya parkir di sebelah motor teman saya yang kebetulan parkir motor disitu juga karena saya tau ciri-ciri motor teman saya dan sering saya pakai juga. Pada saat saya pulang dari mall kebetulan motor temen saya masih parkir disitu dan saya hendak mengeluarkan motor tiba-tiba saya menyenggol motor teman saya sampai jatuh, body motor lecet dan sepionnya pecah, pada saat itu saya langsung pulang tanpa meminta maaf terlebih dahulu kepada teman saya.
          Keesokan harinya temen saya cerita tentang kejadian kemaren dan saya pun bingung mau mengakuin atau tidak, hati kecilpun ingin mengakuin kesalahan tersebut tetapi disatu sisi saya takut dia jadi membenci saya. Akhirnya saya pun memberanikan diri berkata jujur terhadap temen saya dan mengakui kesalahan yang sudah saya perbuat dan akan bertanggung jawab, saya menceritakan kronologisnya dengan jujur. Teman saya pun akhirnya memaafkan saya dan dia bilang sudah tidak usah ganti rugi lagi tapi saya tetep mempunyai niat untuk menggantinya, karena gimanapun itu adalah kesalahan saya yang berlu di tanggung jawabkan.
          Dari pengalaman yang saya dapat, mungkin alangkah baiknya jika kita mengakui kesalahan diri sendiri. Seorang teman atau sahabat tidak akan mungkin membebankan sepenuhnya kesalahannya. Karena jika kita enggan untuk mengakui kesalahan itu maka kita seakan-akan seperti ada yang menghantui kesalaha tersebut. Hati kecil tidak akan berbohong dan mungkin kesalahan tersebut jika kita tidak mengakuinya akan terus teringat sampai kapanpun.
          Jika seseorang enggan untuk mengakui kesalahan diri sendiri ini akan menimbulkan penyakit hati. Penyakit hati yang dimaksudkan di sini adalah akan menimbulkan keresahan dan kebencian pada diri seseorang. Hal ini tampak sederhana dan biasa akan tetapi menimbulkan keresahan di sebagian orang, dan bahkan bagi kebanyakan orang.
          Segala sesuatu yang kita lakukan pasti akan menuai hasil, tergantung apa yang kita tanam. Jika kita menanam kebaikan maka kita akan menuai kebaikan , begitu pula sebaliknya jika kita menanam keburukan maka akan kita tuai pula keburukan di masa yang akan datang. Hanya seseorang yang memiliki sifat rendah hati yang mampu mengakui kesalahan diri sendiri di hadapan orang lain. Karena mengakui kesalahan diri sendiri bukanlah sesuatu yang hina, melainkan berjiwa besar.

          Mereka yang ketika melakukan kesalahan kemudian dengan berani mengakui kesalahan yang dilakukan dengan tulus, dan berjanji menjadi insan yang lebih baik lagi dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar